Setup Menus in Admin Panel

  • No products in the cart.

Panduan Lengkap Menjadi Desainer UX/UI

Desain UX/UI adalah salah satu profesi digital yang terus berkembang dan semakin dicari. Profesi ini berfokus pada pengembangan antarmuka dan pengalaman pengguna yang optimal, sehingga memerlukan keterampilan yang tidak hanya kreatif tetapi juga berbasis riset. Menjadi desainer UX/UI membutuhkan kombinasi keterampilan teknis, pemahaman psikologi pengguna, dan pemahaman mendalam tentang tren desain. Berikut panduan lengkapnya:

Mengapa Desain UX/UI Begitu Diminati?

Desain UX/UI kini sangat diminati karena beberapa alasan utama. Permintaan yang tinggi dari berbagai perusahaan, terutama di bidang teknologi, ritel, dan layanan digital, membuat mereka menyadari pentingnya memberikan pengalaman pengguna yang baik sebagai keunggulan kompetitif. Selain itu, gaji desainer UX/UI biasanya cukup menarik karena posisi ini sangat penting dan memerlukan keterampilan khusus, sehingga seringkali lebih tinggi dibandingkan rata-rata profesi digital lainnya. Selain itu, banyak peluang untuk berkembang di bidang ini, karena teknologi dan preferensi pengguna terus berubah. Hal ini memberikan kesempatan bagi desainer untuk terus berinovasi, menjadikan desain UX/UI sebagai bidang yang sangat dinamis.

Tantangan dalam Menjadi Desainer UX/UI Profesional

Seiring dengan keuntungannya, ada beberapa tantangan yang sering membuat pemula kesulitan masuk ke profesi ini:

1. Kesalahan dalam Memahami UX vs UI

UX (User Experience) dan UI (User Interface) sering kali dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. UX berkaitan dengan pengalaman keseluruhan pengguna saat berinteraksi dengan produk, mencakup aspek seperti kegunaan, kepuasan, dan emosi yang dirasakan. Di sisi lain, UI berkaitan dengan tampilan visual dan elemen interaktif dari produk, seperti tombol, warna, dan tipografi.

Kesalahan dalam memahami perbedaan ini dapat menyebabkan desainer terjebak dalam fokus yang salah, yaitu hanya memperhatikan tampilan tanpa memahami bagaimana pengguna akan merasakan interaksi mereka. Hal ini dapat menghambat pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan solusi desain yang holistik dan efektif.

2. Pemahaman Dasar yang Kurang

Desain UX/UI memerlukan pemahaman dasar yang mendalam mengenai prinsip-prinsip desain, seperti keselarasan, kontras, dan hierarki visual. Selain itu, pengetahuan tentang riset pengguna untuk memahami kebutuhan dan harapan pengguna sangat penting, begitu juga dengan arsitektur informasi yang menyusun cara informasi disajikan dan diorganisasikan.

Tanpa pemahaman dasar ini, desainer akan kesulitan dalam merancang antarmuka yang intuitif dan memenuhi kebutuhan pengguna. Ketidakmampuan dalam menerapkan prinsip-prinsip ini dapat mengakibatkan desain yang tidak efektif dan pengalaman pengguna yang buruk.

3. Portofolio yang Kurang Memadai

Portofolio merupakan alat penting untuk menunjukkan kemampuan dan keahlian desainer kepada perekrut. Banyak pemula menghadapi kesulitan dalam membuat portofolio yang menarik karena kurangnya proyek nyata atau pengalaman kerja. Portofolio yang efektif perlu mencerminkan kemampuan untuk mengatasi masalah nyata, menggambarkan proses desain, dan menunjukkan hasil akhir yang bermanfaat.

Jika portofolio hanya berisi proyek hipotetis atau tidak menjelaskan bagaimana desainer mencapai solusi tertentu, itu tidak akan cukup untuk mengesankan calon pemberi kerja. Desainer perlu menampilkan dinamika dalam pekerjaan mereka dan kemampuan untuk menyelesaikan tantangan desain dengan solusi yang inovatif dan teruji.

Baca Juga: Cara Belajar Figma untuk Pemula

Langkah-langkah Menjadi Desainer UX/UI

Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan untuk menjadi desainer UX/UI:

1. Pahami Perbedaan UX dan UI Secara Mendalam

Memahami perbedaan antara User Experience (UX) dan User Interface (UI) adalah langkah awal yang penting. UX berfokus pada keseluruhan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk, yang mencakup aspek emosional dan fungsional. Ini melibatkan riset pengguna dan pengujian untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan mereka.

Sebaliknya, UI berfokus pada elemen visual dari produk, seperti layout, warna, dan tipografi, yang berkontribusi pada interaksi pengguna. Dalam beberapa organisasi, peran UX dan UI dipisahkan, jadi mendalami keduanya akan memberikan kamu pemahaman yang lebih luas tentang proses desain secara keseluruhan. Hal ini juga akan membantumu menentukan apakah kamu mau menjadi desainer yang multitalenta (generalis) atau spesialis di salah satu bidang.

2. Menguasai Dasar-dasar Desain

Memiliki pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar desain adalah krusial untuk keberhasilan di bidang ini. Kamu harus fokus pada prinsip-prinsip dasar seperti teori warna, yang membantu mengatur nuansa dan suasana; tipografi, yang mempengaruhi keterbacaan dan estetika; serta tata letak, yang menentukan bagaimana informasi diatur secara visual.

Selain itu, memahami desain interaksi penting untuk menciptakan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan. Dasar-dasar ini akan membantumu menciptakan desain yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna.

3. Belajar dari Sumber Terpercaya

Mencari mentor atau instruktur yang berpengalaman adalah langkah penting dalam proses pembelajaran. Belajar dari platform yang terkemuka seperti Coursera, Udacity, atau Google UX Design Certificate akan memberikan kamu akses ke kursus yang dirancang oleh para ahli di bidangnya.

Penting untuk memilih sumber belajar yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memberikan panduan praktis tentang proses desain. Pelatihan dari sumber yang terpercaya akan membantu kamu memahami praktik terbaik dan menjamin bahwa kamu mendapatkan pengetahuan yang akurat dan relevan.

4. Bangun Portofolio yang Menarik

Portofolio adalah cara utama untuk menunjukkan kemampuanmu kepada perekrut atau klien. Pastikan portofolio yang kamu buat menggambarkan bagaimana kamu menyelesaikan masalah desain yang nyata. Fokuslah pada 1-5 proyek yang terbaik, dan jelaskan proses berpikirmu, riset yang dilakukan, dan bagaimana kamu mengatasi tantangan dalam setiap kasus.

Jangan hanya menampilkan hasil akhir; tunjukkan juga langkah-langkah yang diambil untuk sampai ke sana, sehingga perekrut bisa melihat kemampuan analitis dan problem-solving yang kamu miliki. Portofolio yang kuat harus mencerminkan pengalaman nyata dan relevansi desain yang kamu capai.

5. Ikuti Tren dan Kembangkan Skill

Di dunia desain yang selalu berubah, mengikuti tren terbaru di UX/UI sangat diperlukan. Tahun 2024 diharapkan akan membawa tren baru seperti desain berbasis AI, peningkatan perhatian pada privasi pengguna, dan desain yang lebih berkelanjutan. Dengan terus mengikuti perkembangan ini, kamu dapat memperoleh keunggulan kompetitif di pasar kerja.

Selain itu, penting untuk selalu mengembangkan keterampilanmu, baik dengan mempelajari alat-alat baru dalam desain maupun teknik-teknik baru dalam penelitian pengguna. Ini akan membantumu tetap relevan dalam industri dan siap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi.

Tren UX/UI di Tahun 2024

Di tahun 2024, terdapat beberapa tren baru dalam desain UX/UI yang perlu diperhatikan. Penggunaan teknologi AI dan otomatisasi semakin populer karena dapat mempermudah pekerjaan dan memberikan ide-ide desain yang segar. Selain itu, perhatian terhadap privasi dan keamanan data pengguna semakin meningkat, sehingga desainer perlu memastikan bahwa data pengguna aman. Desain yang ramah lingkungan juga menjadi tren yang semakin digemari, dengan fokus pada pengurangan elemen yang tidak perlu yang dapat menghabiskan energi.

Dengan mengikuti panduan ini, kamu dapat membangun fondasi yang kuat dalam UX/UI dan membuka peluang karir yang menjanjikan di industri ini. Menjadi desainer UX/UI memerlukan dedikasi dan pembelajaran berkelanjutan, namun hasilnya akan sepadan dengan upaya yang kamu lakukan.

Source:

Mulai karier di desain UX/UI dengan bergabung di kelas Figma di Koding Akademi. Pelajari keterampilan penting dari instruktur berpengalaman. Daftar sekarang untuk mengembangkan kemampuanmu!

Koding Akademi 2021. All rights reserved.

You cannot copy content of this page