Bagaimana Cara Menjadi Front-End Developer? – Setiap kali menelusuri situs web, hal pertama yang membuat kamu tertarik pada situs web tersebut sudah pasti dari tampilannya. Situs web yang memiliki desain yang buruk sudah pasti tidak diminati.
Orang yang memastikan tampilan dan desain situs web yang lebih baik adalah Front-End Developer. Pekerjaan ini menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan.
Faktanya perusahaan besar IT seperti Oracle, IBM, Capgemini dan perusahaan lainnya menawarkan banyak peluang karir untuk bidang ini.
Secara umum Front-End Developer bekerja pada aspek desain dan tata letak situs web. Selain itu juga memperhatikan penerapan elemen visual yang dapat meningkatkan kinerja website dan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Beberapa peran & tanggung jawab utama Front-End Developer adalah:
- Implementasi desain dan struktur web
- Selalu punya ide baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna
- Memastikan bahwa desain web responsif, aman dan skalabel
- Tetap update dengan tren desain web terbaru, dll.
Pertama yang harus diingat adalah tidak ada kualifikasi khusus yang diperlukan untuk bekerja di bidang ini. Semua bisa menjadi Front-End Developer jika menguasai skill – skill berikut ini.
1. Mempelajari HTML, CSS, dan JavaScript
Untuk menjadi Front-End Developer kamu tidak bisa melewatkan untuk mempelajari HTML, CSS, dan Java.
HTML (HyperText Markup Language) berkaitan dengan struktur halaman web sedangkan CSS (Cascading Style Sheets) mengatur tampilan halaman web.
Lalu JavaScript, ini adalah client-side programming language yang digunakan untuk mengimplementasikan fungsionalitas interaktif seperti animasi, audio/video, peta, dan banyak lagi di situs web.
Kamu perlu mempelajari syntax, fitur & implementasi bahasa-bahasa ini untuk membuat situs web. Ada berbagai platform untuk belajar web. Salah satunya kamu bisa kursus Web Design di Koding Akademi aja.
-
Basic Javascript and JQueryRp2,100,000.00
-
Web Design dengan HTML5, CSS, Javascript Beginner 2.0Rp2,945,000.00
-
Web Design dengan HTML5, CSS, JavascriptRp2,945,000.00
2. Familiar dengan Framework Front-End
Setelah selesai dengan HTML, CSS & JavaScript, sekarang kamu perlu mempelajari beberapa Framework pada Front-End sesuai kebutuhan dan kenyamanan.
Secara umum, Framework adalah libraries dari kode yang sudah ditulis dan Framework ini membuat Front-End Developer lebih mudah dan efisien karena berbagai fitur seperti komponen yang dapat digunakan kembali, dll.
Berbicara tentang CSS, Bootstrap adalah framework paling populer. Selain itu, ada berbagai framework terkenal lainnya seperti Angular, React, Vue, dll. Yang dapat dipertimbangkan untuk Front-End Developer.
Tentu saja tidak harus mempelajari semuanya. Kamu bisa memilih salah satu Framework berdasarkan kebutuhan, tren dan kemudahan belajarnya.
3. Pelajari Tools dan Teknologi Pendukung Lainnya
Salah satu tools pendukung untuk Front-End Developer adalah Version Control System. Ini merupakan sistem yang dapat mengumpulkan source code dan dapat mengubah kode tersebut.
Beberapa Version Control System yang populer seperti GitHub, Mercurial, Beanstalk dan lain – lain.
Selain itu kamu juga perlu mempelajari Responsive Design yang berkaitan dengan kompatibilitas UI halaman web dengan perangkat yang berbeda seperti komputer, ponsel , tablet, dan lain-lain.
Ini adalah aspek yang lebih penting dalam bidang ini karena terkait langsung dengan user experience.
Baca Juga : Cari tau Kriteria Web Design Yang Rapi dan User Friendly
Beberapa tools dan teknologi lainnya yang juga dapat dipertimbangkan adalah Testing & Debugging, CSS Preprocessing, Web Performance Metrics dan lainnya.
Menguasai teknologi ini sangat membantu kamu yang ingin menjadi Front-End Developer yang kompeten.
4. Membuat Project Front-End Developer
Sekarang kamu perlu mempraktekkan semua yang sudah kamu pelajari. Kamu bisa memulainya dengan membuat beberapa mini projects seperti Quiz Game, To-Do List, dll.
Kemudian beralih ke projects seperti Audio Player, Chatting Platform dan lain-lain. Ini akan memberi pengalaman langsung yang sangat dibutuhkan untuk bidang ini.
Selain itu, saat membuat projects, kamu mungkin menemukan berbagai hal atau konsep baru yang mungkin tidak pelajari dari buku atau tutorial mana pun.
Kamu juga sangat disarankan untuk berkontribusi pada project yang sifatnya open-source untuk membangun kredibilitas kamu yang akhirnya membantu dalam peluang karir.
5. Membangun Portofolio
Ini adalah salah satu aspek terpenting jika kamu ingin memulai karir sebagai Front-End Developer.
Baik sedang mencari pekerjaan di suatu perusahaan atau berencana untuk menjadi Freelancer, kamu perlu menunjukkan pekerjaan yang sebelumnya kepada perekrut atau klien untuk diperhatikan.
Selain itu, terutama untuk pemula, kamu dapat memulainya dengan membuat situs web statis sederhana untuk diri sendiri di mana dapat membuat daftar projects yang telah selesaikan.
Portofolio yang dibuat dengan baik pasti akan membantu kamu menunjukkan keahlian dengan cara yang lebih baik yang akan memberi keunggulan dibandingkan orang lain.
6. Bergabung dengan Komunitas Front-End Developer
Terakhir, kamu perlu bergabung dengan komunitas Front-End Developer. Tujuannya untuk saling berkomunikasi dan memberi informasi mengenai teknologi terbaru, selain itu bisa memberi peluang karir juga.
Kamu dapat bergabung di komunitas Stack Overflow, GitHub, TapChief dll. Ini adalah cara yang efektif untuk masuk ke dunia profesional.
Mengingat bahwa Front-End Developer adalah pekerjaan yang menjanjikan, maka tidak perlu ragu lagi untuk terjun pada bidang ini. Kalau kamu bingung harus mulai dari mana kamu bisa mulai dari Koding Akademi dulu ya.
Koding Akademi bakal ada program Bootcamp untuk Front-End Developer juga lho, follow sosial media Koding Akademi untuk mengetahui informasi lebih lanjut atau bisa klik link dibawah ini ya.
Program Bootcamp – Koding Akademi
Source : GeeksforGeeks